2018 ~ Bersyukur dan Berbahagia

About Me

About Me


Penikmat sastra dan staff pengajar fisika
di salah lembaga bimbingan belajar di Padang.
Bergiat di Forum Lingkar Pena Sumatera Barat.
Hobby melakukan apapun asal menyenangkan.

FLP

FLP
Logo FLP

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, May 23, 2018

Contoh Surat Penarikan Karya ke Media

 
Setiap sesuatu itu muncul karena ada alasan tertentu.  Begitu juga dengan tulisan sederhana ini. Tulisan sederhana ini muncul karena ada banyak pertanyaan, “Bagaimana sih kirim email penarikan karya ke media?”

Berawal dari alasan itu, saya ingin membagi sedikit pengalaman saya dan belajar dari beberapa pengalaman orang lain dalam menulis surat penarikan. Kenapa itu penting? Mengirim surat penarikan karya sangat penting bagi penulis.

Pertama, kita tidak bisa mengirimkan sesuka hati karya yang telah kita kirim ke suatu media dan dikirim lagi ke media lain meski karya tersebut belum diterbitkan. Hal itu nantinya akan terjadi pemuatan ganda. Teman-teman tentu tahu, media tidak suka menayangkan karya yang telah diterbitkan oleh media lain. Itu sebabnya, sebelum mengirim karya tersebut ke media lain, kita harus mengirimkan dulu surat penarikan karya ke media sebelumnya. Agar redaktur media tersebut tahu kalau karya tersebut telah kita tarik.

Kedua, kita tidak mungkin menunggu terlalu lama karya yang telah kita kirim untuk terbit. Lagian, beberapa media tidak memberi masa tunggu untuk karya dikatakan tidak bisa diterbitkan. Menunggu hal yang tidak pasti itu tentunya sangat membosankan bukan? dan pastinya setiap orang butuh kepastian. Jadi daripada terus-terusan menunggu, lebih baik kita menargetkan sendiri masa tunggu untuk karya kita. Misalkan karya teman teman sudah beberapa bulan atau beberapa tahun mungkin nongkrong di media tersebut, namun belum juga diterbitkan, maka boleh saja teman-teman mengirimkan surat penarikan karya agar karya tersebut bisa direnovasi kembali.
Nah.. inilah contoh surat penarikan karya. Mungkin tidak terlalu bagus dan masih jauh dari kata sederhana, tapi semoga saja bisa membantu bagi teman-teman yang butuh.

Yth. Reaktur  Rubrik sastra
Koran (Isi nama korannya)
Di tempat

Sebelumnya saya do’akan Bapak / Ibu dalam keadaan sehat dan sejahtera. melalui surat elektronik ini, saya bermaksud mengajukan penarikan naskah cerpen yang berjudul (Isi judul cerpen) atas nama (isi nama penulis) yang saya kirim pada tanggal 23 Mei 2018 pukul 17.10 WIB.
Demikian saya sampaikan surat elektronik ini. Di lain waktu saya akan mengirimkan karya ke media ini lagi. Atas perhatian Bapak / Ibu, saya ucapkan terima kasih.

salam
(nama penulis)

Begitulh kira-kira isi surat penarikan karya. Mungkin teman-teman bisa memperbaiki dan memperindah dalan versi teman-teman. Jika ada saran dan masukan, jangan segan-segan mengajukan dalam kolom komentar. Saya juga masih dalam proses belajar. jadi masukan dari teman-teman sangat saya harapkan.
Terima ksih telah berkunjung. salam literasi.....