MEMEJAMKAN MATA
Irepia Refa Dona
Terbit di
singgalang 07 Juli
2016
Ditatapnya
tubuhnya yang kaku terbaring di atas dipan kayu yang sudah mulai rapuh dimakan
usia. Tangannya yang kurus terlipat ke dada. Matanya tertutup. Alis matanya
tebal, bahkan tanpa pensil alis yang sering dipakai orang-orang. Bulu matanya
panjang, bukan karena bulu mata palsu. Badannya yang kurus, dibungkus oleh
kain. Terpancar rona pucat dari wajahnya. Ternyata ia lebih mirip ibunya
daripada ayahnya, yang hanya bisa dilihatnya lewat foto pernikahan mereka.
Ia
tersenyum menatap tubuhnya yang terbaring tanpa roh. Selama ini tidak satu pun
keinginannya yang terkabul. Tapi kali ini, sepertinya Allah mendengar do’anya.
Ia ingin sekali memejamkan matanya untuk selamanya. Dan kini keinginannya telah
menjadi kenyataan.
*****